Khazzanah Tours and Travel

Month: June 2023

Tata Cara Melaksanakan Sholat Jama’ Qoshor

Category : Uncategorized

Sholat Jama’ Qashar Ketika Safar

Sholat lima waktu adalah kewajiban setiap umat Islam yang baligh dan berakal.  Kewajiban ini tidak dapat digantikan dengan ibadah lainnya.  Meskipun sedang dalam perjalanan jauh, kewajiban sholat tidak dapat ditinggalkan.

Namun demikian, Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang memahami hambaNya yang sedang safar dalam perjalanan jauh sering kali mengalami kendala dalam melaksanan sholat yang normal seperti biasanya.  Oleh karena itu, Allah SWT memberikan keringanan berupa penggabungan waktu maupun pemotongan jumlah rokaat di waktu-waktu tertentu atau Sholat Jama’ Qashar.

Jama’ menurut bahasa artinya mengumpulkan, sedangkan menurut istilah ialah mengumpulkan dua shalat fardlu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut. Misalnya, mengerjakan shalat zhuhur dan ‘ashar pada waktu shalat zhuhur.

Shalat jamak merupakan salah satu kemudahan atau keringanan (rukhsah) yang diberikan Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad SAW. Shalat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)

Qashar artinya meringkas atau memendekkan. Qashar shalat adalah meringkas raka’at shalat fardlu empat raka’at menjadi dua raka’at. Shalat fardlu yang boleh diqashar adalah zhuhur, ‘ashar dan ‘isya. Sedangkan maghrib dan shubuh tidak boleh diqashar.

Firman Allah Swt :

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي اْلأرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوْا إِنَّ الْكَافِرِيْنَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا (النساء:١٠١)

“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. An-Nisa:101)

Hukum melaksanakan qashar shalat adalah pertama, jawaz (boleh), apabila perjalanan telah mencapai jarak yang diperbolehkan melakukan qashar, namun belum mencapai jarak 81 km. Dalam kondisi ini yang lebih utama adalah tidak melakukan Qashar shalat. Kedua, afdlal (lebih utama), apabila jarak perjalanan sudah mencapai 81 km atau lebih. Ketiga, wajib apabila waktu shalat tidak cukup digunakan untuk melakukan shalat, kecuali dengan cara qashar.

Berikut ini Tata Cara Melaksanakan Shalat Jama’-Qashar :
1. Jama’ Qashar Taqdim:
a) Jika jama’-qashar dilakukan antara Dzuhur dan Ashar, shalat dimulai dengan shalat Dzuhur lebih dulu kemudian shalat Ashar. Jika jama’-qashar dilakukan antara Maghrib dan Isya, shalat Maghrib didahulukan kemudian shalat Isya;
b) Niat jama’ dilaksanakan ketika takbiratul ihram shalat pertama dilakukan;
c) Dilaksanakan dengan bergabung tanpa diselingi dengan waktu dan amalan lainkecuali iqamat.
d) Jika jama’-qashar dilakukan antara Dzuhur dan Ashar, shalat dimulai dengan shalat Dzuhur lebih dulu kemudian shalat Ashar.  Jika jama’-qAshar dilakukan antara Maghrib dan Isya, shalat Maghrib didahulukan kemudian shalat  Isya;
e) Dilaksanakan dengan bergabung tanpa diselingi dengan waktu dan amalan lain kecuali iqamat.

2. Jama’ Qashar Takhir:
a) Berniat jama’ takhir saat waktu Zuhur atau Maghrib (shalat pertama) tiba.
b) Pelaksanan salat tidak harus berurutan di antara kedua shalat. Misalnya, jama’-qashar ta’khir antara shalat Dzuhur dan Ashar dapat dilaksanakan shalat Dzuhur terlebih dahulu kemudian Ashar atau sebaliknya.
c) Tidak perlu niat jama’ pada saat akan melaksanakan shalat yang kedua (menurut pendapat yang sahih)

Wallahu A’lam

Sholat jama'Qoshor bisa dilakukan di mana saja termasuk di mesjid bandara.


Jangan Bingung, Ketahui Apa Saja Perbedaan Haji dan Umroh

Haji dan Umroh, Serupa Tapi Tak Sama

 

Haji dan umroh adalah perjalanan ibadah mengunjungi Ka’bah di kota Mekkah seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail as dan Nabi Muhammad saw. Walau pun keduanya sama-sama hanya bisa dilaksanakan di kota suci Mekkah, ada beberapa perbedaan tata cara kedua ibadah tersebut.  Penting bagi calon jamaah untuk mengenal apa saja perbedaan haji dan umroh  sebelum berangkat ke tanah suci agar tidak salah dalam pelaksanaannya.

Persamaan Haji dan Umroh

1. Keduanya merupakan ibadah mahdhah, ibadah yang mengeratkan hubungan seorang hamba dengan Tuhannya. Baik ibadah umroh maupun haji hanya dapat dilaksanakan di tanah suci Makkah yang letaknya di Arab Saudi.  Bagi pelaksananya harus menyiapkan perbekalan yang cukup baik bagi dirinya maupun bagi keluarga yang ditinggalkan.

2. Ihram: Merupakan rukun pertama dari haji dan umroh. Baik jamaah haji maupun umroh harus memulai rangkaian ibadahnya sambil berihram, berniat dan memulainya dari miqot. Ihram juga merupakan pakaian khusus untuk laki-laki saat memulai rangkaian ibadah ini. Ihram adalah pakaian yang sederhana dan bersih yang dikenakan oleh jamaah haji dan umroh. Ihram juga menandakan dimulainya rangkaian ibadah haji dan umroh sambil berniat.  Wajib pula bagi jamaah untuk menghindari hal-hal yang dilarang saat berihram.

3. Tawaf: Tawaf juga merupakan rukun dari ibadah haji, Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah tujuh kali. Tawaf merupakan salah satu ritual penting yang dilakukan di Masjidil Haram.

4.  Sa’i: Baik umroh maupun haji melibatkan pelaksanaan sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah tujuh kali. Sa’i mengenang perjuangan Hajar mencari air untuk putranya Ismail.

5. Tahallul : rangkaian ibadah dan larangan saat berihram dalam umroh dan haji ditutup dengan tahallul, yaitu memotong rambut kepala.

6. Tertib : Pelaksanaan rukun-rukun di atas harus dilakukan dengan tertib dan runut.

7. Kebersamaan: Selama pelaksanaan Umroh dan Haji, jamaah biasanya tinggal bersama di Mekah dan berbagi pengalaman serta kebersamaan dalam menjalankan ibadah.

Perbedaan Haji dan Umroh

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, selain persamaan yang telah diuraikan di atas, tentu saja kedua ibadah ini memiliki perbedaan.  Simak uraian berikut ini :

1. Dari segi hukum fikihnya, sebagian ulama berpendapat umroh adalah ibadah yang hukumnya sunnah saja.  Berbeda dengan haji di mana seluruh ulama sepakat bahwa hukumnya wajib bagi setiap muslim jika ia memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.

Berikut hadits dari Jabir r.a.:

“Sesungguhnya Nabi saw ditanya mengenai umroh, apakah ia wajib? Nabi menjawab, tidak. Hanya saja jika kamu berumroh, maka itu lebih utama.” (HR. Ahmad, Tirmidzi)

Firman Allah dalam Surah Ali Imran Ayat 97, yaitu:

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

“Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.

2.  Waktu pelaksanaan umroh dan haji juga berbeda. Umroh bisa dilakukan kapan saja sedangkan haji hanya bisa dilakukan pada bulan Zulhijah khususnya ditanggal 8 hingga tanggal 13 Zulhijah.

3. Berbeda dari rukun umroh, rukun ibadah haji meliputi ihram, wukuf di Padang Arofah, thowaf,saí, tahallul yang dilakukan dengan tertib sesuai urutannya. Untuk rukun ibadah umroh mirip dengan rukun ibadah haji hanya saja dalam berhaji jamaah harus melaksanakan  di Padang Arofah

4.  Sementara itu, perjalanan umroh biasanya lebih singkat dan kurang rumit daripada perjalanan haji. Umroh dapat dilakukan dalam beberapa hari atau seminggu, sedangkan haji memakan waktu yang lebih lama dan melibatkan lebih banyak persiapan. Haji juga hanya dapat dilaksanakan pada bulan Zulhijah saja, tidak pada waktu lainnya.

 

Meskipun Umroh dan Haji memiliki perbedaan dalam kewajiban, waktu, dan rangkaian ritual, keduanya tetap merupakan ibadah penting dalam agama Islam yang melibatkan perjalanan ke Mekah sebagai tujuan utama dan memiliki tujuan yang sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih ridho-Nya.

Wallahu a’lam.