Tata Cara Melaksanakan Sholat Jama’ Qoshor
Category : Uncategorized
Sholat Jama’ Qashar Ketika Safar
Sholat lima waktu adalah kewajiban setiap umat Islam yang baligh dan berakal. Kewajiban ini tidak dapat digantikan dengan ibadah lainnya. Meskipun sedang dalam perjalanan jauh, kewajiban sholat tidak dapat ditinggalkan.
Namun demikian, Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang memahami hambaNya yang sedang safar dalam perjalanan jauh sering kali mengalami kendala dalam melaksanan sholat yang normal seperti biasanya. Oleh karena itu, Allah SWT memberikan keringanan berupa penggabungan waktu maupun pemotongan jumlah rokaat di waktu-waktu tertentu atau Sholat Jama’ Qashar.
Jama’ menurut bahasa artinya mengumpulkan, sedangkan menurut istilah ialah mengumpulkan dua shalat fardlu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut. Misalnya, mengerjakan shalat zhuhur dan ‘ashar pada waktu shalat zhuhur.
Shalat jamak merupakan salah satu kemudahan atau keringanan (rukhsah) yang diberikan Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad SAW. Shalat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)
“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)
Qashar artinya meringkas atau memendekkan. Qashar shalat adalah meringkas raka’at shalat fardlu empat raka’at menjadi dua raka’at. Shalat fardlu yang boleh diqashar adalah zhuhur, ‘ashar dan ‘isya. Sedangkan maghrib dan shubuh tidak boleh diqashar.
Firman Allah Swt :
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي اْلأرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوْا إِنَّ الْكَافِرِيْنَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُّبِينًا (النساء:١٠١)
“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. An-Nisa:101)
Hukum melaksanakan qashar shalat adalah pertama, jawaz (boleh), apabila perjalanan telah mencapai jarak yang diperbolehkan melakukan qashar, namun belum mencapai jarak 81 km. Dalam kondisi ini yang lebih utama adalah tidak melakukan Qashar shalat. Kedua, afdlal (lebih utama), apabila jarak perjalanan sudah mencapai 81 km atau lebih. Ketiga, wajib apabila waktu shalat tidak cukup digunakan untuk melakukan shalat, kecuali dengan cara qashar.
Berikut ini Tata Cara Melaksanakan Shalat Jama’-Qashar :
1. Jama’ Qashar Taqdim:
a) Jika jama’-qashar dilakukan antara Dzuhur dan Ashar, shalat dimulai dengan shalat Dzuhur lebih dulu kemudian shalat Ashar. Jika jama’-qashar dilakukan antara Maghrib dan Isya, shalat Maghrib didahulukan kemudian shalat Isya;
b) Niat jama’ dilaksanakan ketika takbiratul ihram shalat pertama dilakukan;
c) Dilaksanakan dengan bergabung tanpa diselingi dengan waktu dan amalan lainkecuali iqamat.
d) Jika jama’-qashar dilakukan antara Dzuhur dan Ashar, shalat dimulai dengan shalat Dzuhur lebih dulu kemudian shalat Ashar. Jika jama’-qAshar dilakukan antara Maghrib dan Isya, shalat Maghrib didahulukan kemudian shalat Isya;
e) Dilaksanakan dengan bergabung tanpa diselingi dengan waktu dan amalan lain kecuali iqamat.
2. Jama’ Qashar Takhir:
a) Berniat jama’ takhir saat waktu Zuhur atau Maghrib (shalat pertama) tiba.
b) Pelaksanan salat tidak harus berurutan di antara kedua shalat. Misalnya, jama’-qashar ta’khir antara shalat Dzuhur dan Ashar dapat dilaksanakan shalat Dzuhur terlebih dahulu kemudian Ashar atau sebaliknya.
c) Tidak perlu niat jama’ pada saat akan melaksanakan shalat yang kedua (menurut pendapat yang sahih)
Wallahu A’lam