Khazzanah Tours and Travel

Bagaimana Tradisi Tarawih di Arab Saudi?

Bagaimana Tradisi tarawih di Arab Saudi

Bagaimana Tradisi Tarawih di Arab Saudi?

Category : Uncategorized

Seperti yang sudah kita semua ketahui, dalam hitungan hari lagi kita akan kembali bertemu dengan bulan suci Ramadhan. Bulan Ramadhan 2024 akan jatuh pada bulan Maret. 

Bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan istimewa bagi umat islam di seluruh dunia, ini dikarenakan, selama satu bulan penuh, seluruh umat islam akan menjalankan ibadah puasa.

 

Ada banyak sekali ciri dari bulan Ramadhan yang mungkin tidak asing lagi. Selain puasa, ada juga salah satu ibadah yang hanya dapat kita temui di bulan Ramadhan yakni shalat tarawih.

 

Shalat tarawih sendiri merupakan salah satu shalat sunnah yang diajarkan oleh rasulullah.

Shalat ini dilakukan secara berjamaah di waktu malam di bulan Ramadhan, biasanya dilaksanakan setelah sholat isya’. Di Indonesia, jumlah rakaat shalat tarawih biasanya dilaksanakan sebanyak 11 dan 21 rakaat. Lantas, bagaimana tradisi tarawih di Arab Saudi? Mari kita lihat penjelasannya! 

 

Ramadhan di Arab Saudi

 

Sebagai negara islam, Ramadhan di Arab Saudi memiliki perbedaan yang lebih dibanding dengan negara-negara lain didunia. Arab Saudi juga memiliki tradisi Ramadhannya sendiri. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kita masih tetap sama-sama melaksanakan puasa dan shalat tarawih.

 

Dibawah ini, merupakan beberapa tradisi tarawih di Arab Saudi:

Shalat di tempat-tempat suci

 

Seperti yang telah kita ketahui, Arab Saudi merupakan tanah suci seluruh umat islam di dunia. Dan ka’bah menjadi patokan arah kiblatnya. Sama seperti di Indonesia, umat muslim maupun peziarah yang kebetulan ada di Arab Saudi dapat melaksanakan shalat tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. 

 

Jumlah rakaat fleksibel

 

Satu hal yang menarik tentang tarawih di Arab Saudi adalah variasi dalam jumlah rakaat. Meskipun umumnya berkisar antara 8 hingga 20 rakaat, namun jumlah ini akan ditentukan oleh raja maupun aparat terkait di saat-saat yang diperlukan. Seperti contohnya penggunaan 8 rakaat shalat tarawih pada saat dunia dilanda pandemi. Namun sering juga dikembalikan pada rakaat awal yakni 23 rakaat beserta witir saat kondisi memungkinkan.

 

Tradisi ini juga akhirnya dapat memberikan fleksibilitas kepada jamaah untuk memilih tempat yang sesuai dengan kenyamanan dan waktu yang dimiliki.

Menghidupkan Masjid kecil

 

Jika Masjidil Haram dan Masjid Nabawi cenderung dipenuhi oleh peziarah, maka masyarakat umum yang akan lebih aktif berpartisipasi dalam tarawih di masjid-masjid setempat. Hal ini dimaksudkan untuk  menciptakan hubungan yang erat antarwarga, memperkuat ikatan keagamaan dan sosial selama bulan suci Ramadhan.

Membaca surah panjang

 

Untuk Anda yang terbiasa tarawih dengan suratan pendek, mungkin mulai sekarang Anda akan mengetahui jika di Arab Saudi, imam shalat tarawih akan selalu membaca suratan-suratan panjang. Sehingga shalat pun akan terasa lebih lama dibandingkan shalat tarawih pada umumnya.

Dilaksanakan setelah shalat Isya’

 

Tidak ada patokan khusus mengenai kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih. Ada beberapa yang melaksanakannya sebelum sahur, ada juga yang melaksanakannya setelah shalat isya’.

 

Di Arab Saudi sendiri, pelaksanaan shalat tarawih adalah setelah shalat isya’ atau pukul 21.00 waktu Arab.

 

Perbedaan Tradisi tarawih di Arab Saudi dan Indonesia

 

Meski sama-sama memiliki penduduk mayoritas muslim, namun tentu saja ada perbedaan yang menonjol mengenai tradisi tarawih di Arab Saudi dan Indonesia. Perbedaan tersebut mencakup beberapa aspek budaya, tradisi, dan aturan pelaksanaan. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

Tempat Pelaksanaan

 

Di Arab Saudi ada dua masjid istimewa yang dimana setiap sudut tempat tersebut dianggap suci dan penuh berkah. Kedua masjid itu merupakan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Sedangkan di Indonesia, selain di masjid, shalat tarawih juga dilaksanakan di mushola atau rumah pribadi bersama seluruh anggota keluarga. 

Jumlah Rakaat

 

Tradisi tarawih di Arab Saudi umumnya lebih fleksibel dalam hal jumlah rakaat, berkisar antara 8 hingga 20 rakaat. Sedangkan di Indonesia, tarawih dilaksanakan dengan rakaat tetap, biasanya 8, 12, atau 20, tergantung pada mazhab yang dianut oleh masyarakat setempat.

Budaya Masyarakat Setempat

 

Hampir semua masyarakat di Arab Saudi, ketika waktu shalat tiba, mereka akan berbondong-bondong untuk pergi ke Masjid terdekat. Begitu pula ketika melaksanakan shalat tarawih. Berbeda dengan Indonesia yang sebagian kalangan memiliki tradisi untuk melaksanakan shalat tarawih di lingkungan rumah maupun keluarga masing-masing. Untuk sebagian besar lainnya juga melaksanakan di Masjid atau Mushola.

 

Secara keseluruhan, Tradisi tarawih di Arab Saudi hampir sama dengan di Indonesia maupun negara dengan penduduk islam lainnya. Mulai dari tempat pelaksanaan, jumlah rakaat, dan juga waktu pelaksanaannya. Namun, tarawih di Arab Saudi cenderung lebih istimewa karena banyaknya masjid yang dianggap istimewa oleh umat islam. Untuk merasakan suasana ibadah tarawih di Masjidil haram ataupun Masjid Nabawi, kita dapat merencanakannya mulai dari sekarang dengan memilih umroh 2024 yang bertepatan di bulan ramadhan. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengakses melalui website khazzanahtours.co.id. atau bisa melalui wa kami 6282210862727


Log out of this account

Leave a Reply