Kisah Para Sahabat: Umar bin Khattab Masuk Islam
Umar bin Khattab RA merupakan salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Namun, perlu diketahui bahwa Umar bin Khattab RA tidak termasuk Assabiqunal Awwalun atau orang yang pertama kali masuk islam.
Dahulu kala, Umar bin Khattab sangat membenci Rasulullah SAW dan ajarannya. Menurutnya, Rasulullah SAW telah memecah belah kota Mekah. Bahkan Umar bin Khattab RA pernah menyiksa orang-orang yang mengikuti ajaran Rasulullah SAW.
Doa Nabi Muhammad SAW Untuk Dua Umar
Suatu hari, saat sedang melalui sebuah jalan, Umar bin Khattab RA melihat Abdullah Ibnu Mas’ud RA ditindas. Beliau tidak melakukan apa-apa untuk membantu Abdullah Ibnu Mas’ud RA. Lalu ketika Abdullah Ibnu Mas’ud RA melihat Umar bin Khattab RA melintas, ia berkata, “Rasulullah SAW telah mendoakan untuk masuk Islamnya salah satu yang terbaik dari dua Umar, Umar bin Khattab atau Umar bin Hisyam (Abu Jahal)”
Ingin Membunuh Nabi Muhammad SAW
Rasa kebencian Umar bin Khattab RA kian membuncah. Ia kemudian mengambil pedangnya dan bergegas pergi ke Darul Arqam, tempat Rasulullah SAW mengajarkan agama Islam kepada pengikutnya. Di tengah perjalanan, Nu’aim bin Abdullah menahan Umar bin Khattab RA. Ia berkata, “Mau kemanakah engkau, Wahai Umar?”
Umar menjawab, “Minggir, aku akan membunuh Muhammad yang telah memecah belah kaum kita!”
“Apa kau tahu resikonya? Bagaimana jika Bani Muthalib meminta balasan?” balas Nu’aim itu.
“Serahkan saja kepalaku kepada mereka.” Lalu Umar cepat-cepat kembali berjalan.
Namun, Nu’aim itu tetap menghadangnya. “Urus saja keluargamu dahulu, wahai Umar. Fathimah adikmu dan suaminya telah memeluk agama Muhammad.”
Mendatangi Kediaman Adiknya
Mendengar itu, tujuan Umar bin Khattab RA berubah. Wajahnya yang sudah merah menahan amarah makin kelam. Ia beralih ke tempat tinggal adiknya yang dibilang telah memeluk agama Islam. Setelah tiba di depan rumahnya, ia tidak langsung mengetuk pintunya. Di depan rumah Fathimah binti Khattab, ia mendengar suara lantunan yang sangat merdu.
Buru-buru Umar RA tersadar dan mengetuk pintu rumah adiknya. “Fathimah, cepat buka pintunya. Ini aku, Umar!”
Di dalam rumah, Fathimah binti Khattab dan suaminya, Sa’id bin Zaid yang sedang mengaji cepat-cepat menghentikan kegiatannya dan menyembunyikan gurunya. Setelah siap, Fathimah pun membuka pintu rumahnya.
“Kenapa kau lama sekali membuka pintunya?” ucap Umar kepada adiknya. Kemudian Umar masuk dan duduk. Di sana, ia melihat selembar pelepah yang disembunyikan Fathimah. “Apa itu?” tanya Umar bin Khattab RA.
Fathimah menjawab, “Suhuf.”
“Apa itu suhuf?”
“Lembaran Al-Quran.”
Pintu Hati Umar bin Khattab Terketuk
Lalu Umar membaca apa yang tertulis di dalamnya:
طٰهٰۚ ١ مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓىۙ ٢ اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰىۙ ٣ تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰىۗ ٤ اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى ٥ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى ٦ وَاِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَاِنَّهٗ يَعْلَمُ السِّرَّ وَاَخْفٰى ٧ اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى ٨ وَهَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ ٩ اِذْ رَاٰ نَارًا فَقَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِقَبَسٍ اَوْ اَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى ١٠ فَلَمَّآ اَتٰىهَا نُوْدِيَ يٰمُوْسٰٓىۙ ١١ اِنِّيْٓ اَنَا۠ رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَۚ اِنَّكَ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۗ ١٢ وَاَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوْحٰى ١٣ اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ ١٤
Setelah membaca ayat ini, tangan Umar bergetar. Hatinya terketuk. Ini adalah sesuatu yang benar. Mengapa orang-orang memusuhi ajaran yang sangat indah ini?
Mendapatkan Hidayah
“Wahai Fathimah, di manakah keberadaan Muhammad?”
“Aku tidak akan memberitahu kepadamu jika engkau bermaksud jahat kepadanya.”
“Beritahukan saja kepadaku. Aku tidak akan berbuat jahat kepada Muhammad,” pinta Umar.
Fathimah lalu menjawab, “Darul Arqam.” Lalu Umar bin Khattab bergegas menuju Darul Arqam.
Membawa Kabar Baik Bagi Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW sedang berada di Darul Arqam bersama pamannya, Hamzah dan beberapa sahabat lainnya saat seseorang mengetuk pintunya. Mereka bertanya-tanya, “Siapakah di luar?”
“Umar bin Khattab.”
Seisi Darul Arqam panik. Ada perlu apa Umar mengunjungi Darul Arqam? Rasulullah SAW cepat-cepat menenangkan sahabatnya, “Bukakan saja pintunya. Semoga kedatangannya berbuah kebaikan.”
“Jika Umar memiliki niat baik, kita terima dia. Tapi jika Umar berniat lainnya, aku berada di garda terdepan untuk melindungi Rasulullah SAW,” ucap Hamzah RA.
Dua Kalimat Syahadat Dari Umar bin Khattab RA
Pintu Darul Arqam pun terbuka. Begitu Umar RA melihat Rasulullah SAW, Umar langsung memeluknya. Lalu dengan terbata-bata, Umar RA mengucapkan dua kalimat syahadat, “Asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.”
Setelah itu, Darul Arqam diliputi perasaan gembira. Doa Rasulullah SAW terkabul. Sebelumnya, umat Islam sangat khawatir karena tidak ada yang seberani Umar bin Khattab RA dalam membela Islam. Hidayah yang datang tanpa disangka membuat hati Umar RA terketuk melalui Surat Taha.